Google

Selasa, 11 Desember 2007

Berjilbab Halal Jadi Serdadu

Berjilbab Halal Jadi Serdadu
Rabu, 12 Desember 2007, 07:41:24 WIB

Jakarta, myRMnews. Ada kabar baik bagi wanita berjilbab yang ingin mengabdi menjadi tentara. Markas Besar TNI sedang mengkaji aturan yang memperbolehkan prajurit mengenakan atri­but khas tersebut.

”Itu nanti akan diatur, pada prinsipnya saat ini tidak ada larangan,” kata Kepala Dinas Pe­nerangan Umum Markas Besar TNI, Kolonel Ah­mad Yani Basuki, di Jakarta, kemarin.

Perwira lulusan IAIN Sunan Ampel Surabaya itu mencontohkan prajurit Korps Wanita Ang­katan Darat di Nanggroe Aceh Darussalam yang sudah menggunakan kerudung.

Saat uji kelayakan calon panglima TNI, Ke­pala Staf Angkatan Darat Jenderal Djoko San­toso juga pernah ditanya soal itu. Saat men­jawab, Djoko mengaku mengizinkan anak buah­nya yang memutuskan mengenakan jilbab saat bertugas di lapangan. ”Tentu dengan aturan tertentu,” ujar Djoko saat itu.

Menurut Yani, doktor sosiologi mi­liter Universitas Indonesia, Kowad di Aceh adalah bagian tak terpisahkan dari TNI. ”Jadi, bukan berarti karena me­reka di Aceh terus diistimewakan sedemikian rupa.”

Perwira kelahiran Blitar, Jawa Timur itu mengakui secara spesifik belum ada aturan yang mengatur spesifikasi peng­gunaan jilbab bagi prajurit wanita. ”Me­mang di seragam aslinya tidak ber­jilbab, tapi bukan berarti terus tidak diperbolehkan.” Anggota Komisi I (bi­dang Pertahanan) DPR, Suryama, me­nilai sikap Mabes TNI itu sebagai lang­kah maju.

”Panglima yang baru harus me­nyosialisasikan kebijakan itu sam­pai level komandan satuan.” Sebab, dia ma­sih mendapatkan informasi ada pe­larangan bagi wanita muslimah di TNI yang ingin mengenakan jilbab.

Suryama menceritakan, dirinya per­nah menginap di Markas Komando Pa­sukan Khusus (Kopassus) TNI Ang­kat­an Darat di Cijantung. ”Mereka ber­latih sejak jam dua dini hari, tepat saat su­buh mereka berhenti dan shalat ber­jamaah. Itu contoh bagus dan bukti bahwa TNI menghormati hak-hak me­nunaikan ibadah seseorang.”

Anggota Komisi I yang lain, Al Mu­zammil Yusuf, menilai penggunaan jil­bab butuh proses yang panjang. ”Pang­lima TNI yang baru harus bisa me­ya­kinkan banyak pihak bahwa jilbab ti­dak menghambat tugas negara.” rm

Tidak ada komentar: