Antasari Titipan Golkar-PDIP
Jakarta, myRMnews. Pemilihan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jadi ajang mengamankan agenda politik 2009. Dus, bagian dari penyelamatan kader-kader partai dari jerat hukum lembaga antikorupsi itu.
Nah, menurut Koalisi Pemantau Peradilan (KPP), terpilihnya Antasari Azhar sebagai Ketua KPK adalah bagian dari strategi tersebut.
Anggota KPP Emerson Yuntho mengungkapkan, berdasarkan data penindakan KPK terhadap politisi menunjukan sebagian besar yang terjerat adalah dari partai besar, PDIP dan Golkar. Bukan hanya kasus remeh-temeh, para politisi yang diperkarakan bisa dikategorikan tokoh kakap.
Misalnya saja, Bupati Kutai Kartanegara non aktif Syaukani HR yang diduga melakukan korupsi yang merugikan negara Rp 120 miliar, berasal dari Golkar.
Selain itu, bekas Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri adalah bekas menteri era pemerintah Megawati Soekarnoputri.
Tak hanya itu, beberapa kader dua partai tersebut banyak dibidik oleh KPK dalam berbagai kasus, misalnya aliran dana Bank Indonesia dan pengadaan alat pemadam kebakaran (damkar) yang dilakukan di seluruh Indonesia.
Menurut Emerson, ada indikasi kuat Antasari adalah calon ‘titipan’ partai berlambang banteng dan beringin itu. Antasari diduga dipasang untuk meminimalisasi tindakan hukum kepada dua kader partai tersebut di masa mendatang.
”Tak heran jika dukungan Golkar dan PDI P terhadap Antasari Azhar demikian jelas terlihat,” ujar Emerson di Warung Daun, Cikini kemarin (11/12).
Ditambahkannya, KPK mendatang tak akan total menyentuh kasus-kasus yang melibatkan politisi. ”Tak heran jika nantinya kasus-kasus semacam aliran dan BI tak tersentuh. Bakal ada tindakan balas budi kepada Komisi III DPR yang memilih pimpinan KPK,” lanjut Emerson yang menjabat Koordinator Hukum ICW itu. rm
Selasa, 11 Desember 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar